latar blog

Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka

Farmasi, Obat dan Apotek

Senin, 06 Juni 2011


Farmasi (Inggris: pharmacy, Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, dan distribusi obat.
Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai di tahun 1400 - 1600an. Tanggung jawab seorang ahli farmasi adalah bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan manusia/pasien yang membutuhkannya. Dalam ilmu farmasi ada empat bidang yang dipelajari, yaitu farmasi klinik, farmasi industri, farmasi sains, dan farmasi obat tradisional.
Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan
OBAT
Obat, adalah obat yang dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari binatang, tumbuh-tumbuhan, mineral dan obat syntetis, definisi lain nya adalah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati yang dalam dosisi layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit berikut gejalanya.
Obat asli Indonesia, adalah obat-obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah di Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan dipergunakan dalam pengobatan tradisionil.

Obat-obat yang beredar di pasaran Indonesia, digolongkan oleh Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (Ditjen POM) dalam empat penggolongan umum, yaitu:
1.    Obat narkotik
2.    Obat keras
3.    Obat bebas terbatas
4.    Obat bebas.
Penggolongan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan terhadap peredaran dan pemakaian obat-obat tersebut. Setiap golongan obat diberi tanda pada kemasannya pada bagian kemasan yang segera terlihat.

OBAT NARKOTIKA
Kemasan obat golongan ini ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat palang (+) berwarna merah. Obat narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketat, sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh dengan resep dokter yang asli (tidak dapat menggunakan kopi resep). Contoh dari obat narkotika antara lain: Opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa sakit.

OBAT KERAS
Kemasan obat keras ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golonggan ini antara lain obat jantung, obat darah tinggi/antihipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon, antibiotika, dan beberapa obat ulkus lambung.

OBAT BEBAS TERBATAS
Obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwana hitam. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan. Obat golongan ini masih termasuk obat keras tapi dapat dibeli tanpa resep dokter, sehingga penyerahannya pada pasien hanya boleh dilakukan oleh Asisten Apoteker Penanggung jawab.

OBAT BEBAS
Obat bebas ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida.

MANAGEMENT FARMASI (APOTEK)
Apotek berasal dari bahasa yunani apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan". Bila diartikan definisi apotek adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Apotek yang merupakan suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan).
Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, tentunya diperlukan suatu “manajemen Perapotekan “ untuk mengelola apotek secara baik dan benar. Sehingga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) tanpa harus menghilangkan fungsi sosoialnya di masyarakat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola apotek adalah:
1.   Lokasi: Letaknya strategis, Penduduk yang cukup padat, Daerah yang ramai, Dekat dengan tempat praktek dokter, Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
2.   Persyaratan administrative: Fotokopi SIK atau SP, Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata, Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik, Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK, Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek, Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain, Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya, Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA, Surat Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi.
3.   Pemilihan Nama
4.   Alat dan Perbekalan Farmasi:
1.    Bangunan, terdiri dari : Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien, Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien, Ruang tertutup untuk konseling, Ruang peracikan dan penyerahan obat, Toilet
2.    Kelengkapan bangunan apotek: Sumber air, Sumber penerangan, Alat pemadam, Ventilasi, Sanitasi, Papan nama APA, Billboard nama apotek
3.    Perlengkapan kerja:
a.      Alat pengolahan / peracikan : Batang pengaduk, Cawan penguap, Corong, Gelas ukur, gelas piala, Kompor / pemanas, Labu Erlenmeyer, Mortir, Penangas air, Panci, Rak tempat pengering, Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen, Thermometer, Timbangan milligram + anak timbangan (ditera), Timbangan gram + anak timbangan (ditera),
b.      Wadah: Pot / botol, Kertas perkamen, Klip dan kantong plastic, Etiket (biru dan putih), Tempat penyimpanan, Lemari / rak obat, Lemari narkotika, Lemari psikotropika, Lemari bahan berbahaya, Kulkas
4.    Perlengkapan Administrasi: Blanko surat pesanan, Blanko faktur penjualan, Blanko nota penjualan, Blanko salinan resep, Blanko laporan narkotika dan psikotropika, Buku catatan pembelian, Buku catatan penjualan, Buku catatan keuangan, Buku catatan narkotika dan psikotropika, Buku catatan racun dan bahan berbahaya, Kartu stok obat
5.    Kelengkapan buku pedoman:
a.      Buku standar yang wajib : Farmakope Indonesia edisi terakhir, Kumpulan peraturan / UU
b.      Buku lainnya : IMMS, ISO edisi terbaru, Pharmakologi dan terapi
5.   Tenaga Kerja
Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :
1.    Asisten Apoteker : 2 orang
2.    Tenaga administrasi / kasir / obat bebas : 1 orang
3.    Pembantu umum : 1 orang
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peranannya di dalam apotek.
6.   Strategi Dan Inovasi
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain.
Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
1.      Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
2.      Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep
3.      Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4.      Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
5.      Kerjasama dengan praktek dokter
6.      Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput
7.   Studi Kelayakan Apotek
Ini menyangkut modal, dari mana itu diperoleh, dan membagi modal dalam beberapa bagian, selain itu juga membuat rencana anggaran dan pendapatan , biaya lain lain, proyeksi pendapatan, Perhitungan batas laba / rugi (BEP).
Demikian pembahasan yang dapat kami sampikan semoga bermanfaat. 




SOURCE:
http://miftalk.blogspot.com
http://heryirawan.blogspot.com/2009/01/sedikit-tentang-farmasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi

0 komentar:

Posting Komentar